Keluar dari Toxic Relationship, Bisa Kok!

Judul ini sudah lama sekali ada di draft. Lupa kenapa tepatnya aku bisa kepikiran bikin judul tentang toxic relationship. Apa mungkin karena mendengar kisah seseorang atau baca artikel, yang pasti aku pun pernah merasakannya dan berhasil keluar dari hubungan gak sehat tersebut.

Dulu pas remaja pernah punya pacar yang usianya 5 tahun di atasku. Awalnya aku seneng banget karena merasa ada yang jagain, tapi lama-lama aku seperti dikekang. Di usiaku yang harusnya produktif belajar, lagi seneng-senengnya explore hal baru, nyari experience, juga dalam masa pencarian jati diri, malah disuruh di rumah terus dan dilarang pergi dengan siapapun termasuk sahabat-sahabatku. Pergi harus selalu sama dia atau keluargaku sendiri. Banyak larangan ini itu, kalau sekali saja aku melanggar dia akan emosi dan marah banget.

Bodohnya aku masih ingin terus bertahan dengan dia karena setelah marah dia selalu bersikap manis banget dan minta maaf seperti orang yang sangat menyesal. Padahal kejadiannya selalu berulang. Dia orang yang sangat romantis, tapi juga sangat emosi. Makanya aku selalu luluh setiap kali dia memohon dan minta maaf. Entah apa yang bikin aku sadar, tiba-tiba perasaanku ke dia hilang begitu saja. Mungkin karena banyak melihat dari orang lain, masukan teman-teman, film-film yang kutonton, buku yang kubaca, jadi sadar bahwa selama 5 tahun ini berada dalam toxic relationship.

Aku harus segera mengakhiri hubungan tersebut, sayangnya dia gak mau hubungan kita berakhir. Mikir gimana caranya supaya dia bisa melepasku. Setiap malam berdoa supaya dikasih jalan keluar lalu Allah tunjukan dengan menghadirkan laki-laki lain di hidupku. Aku menjalani hubungan baru bersamanya disaat aku masih punya hubungan dengan dia. Akhirnya ketahuan dan dia marah banget karena merasa dikhianati. Orang bertanya-tanya kenapa kita selesai, tentu saja dia nyebut aku selingkuh. Ya memang benar sih, dan resikonya aku jadi banyak dibenci teman-temannya dia. Hehehe. Gak apa, yang penting aku lolos dari hubungan gak sehat tersebut. 

Kalau kamu sedang berada dalam fase tersebut, yuk renungkan lagi apalagi kalau sudah mengarah ke hubungan yang serius. Cari pasangan yang bisa membuatmu nyaman. Nyaman untuk bercerita, berkeluh kesah, dan mendukungmu 100%.

Comments

Popular Posts