My Eid Look: Layering

Minal Aidin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin. Baru sempet lagi buka blog nih. Hehehe. Eh, sebenarnya dari kemarin punya banyak waktu sih, tapi killing time buat stalking instagram orang, huh! :D
Gimana ... gimana lebarannya? Pasti banyak cerita seru dan baru nih. Aku mau share outfit ied-ku yang hampir 80%-nya pakaian lama yang jarang dipakai. Lebaran gak harus semuanya barang baru kan? Hihi.

Dalam momen tertentu, aku suka layering outfit. Waktu jalan-jalan di BIP, nemu dress yang potongannya unik dan warnanya lucu-lucu. Dress jenis ini populer di tahun 1920-an. Garis pinggangnya dibuat sangat turun dan bawahnya diberi potongan pleated. Ada beberapa pilihan warna, aku pilih yang warnanya paling soft, baby green dan peach. Tanpa pikir panjang, langsung bayar ke kasir. Hehehe. Gak mikir bajunya bakalan muat atau nggak, akan di mix n match dengan apa, atau cocok enggaknya karena saat itu tokonya penuh banget. Jadi, males untuk coba dulu. Ternyata eh ternyata pas sampai rumah, pas dicoba dress-nya agak ngetat. Huft!

Buka lemari, ada celana kulot warna broken white. Beli lama sekali tapi belum pernah dipakai, labelnya aja masih gantung. Hehehe. Lihat lagi ada outer warna hijau tosca, baju lebaran tahun lalu. Ketiganya aku pasangin; dress baru, celana kulot, dan outer. Wah, ternyata boleh juga. Outer-nya jadi nutupin dress yang agak kesempitan. Berhubung dress dan outer-nya lengan buntung, jadinya harus tambah daleman. No problem, ada basic warna coklat tua yang kontras dengan warna soft tetapi masih senada. Pashminanya aku pakai warna yang mirip dengan bawahan dress (pleated).

Yasshhh ... walaupun banyak layer tapi gak bikin gerah karena bahannya adem. Siap dipakai dari mulai solat ied sampai silaturahmi. Hihihi.

Pashmina: Pasar Baru, 50.000
Dress: BIP, 95.000
Kulot: @blankwear (instagram), 120.000
Outer: BIP, 45.000
Sandal: @moccafloats (instagram), 220.000
Clutch: Flashy, 150.000

Comments

Popular Posts