Tentang Jatinangor

Saat membuat judul 'Tentang Jatinangor', entah apa yang ada dalam pikiranku. Sekarang membukanya lagi, rasanya pengen menumpahkan sesuatu. Kebetulan sore tadi aku dan Ario pergi ke Kirpay dan pulangnya kita hanya berdua tanpa Degea. Mampir sebentar ke kedai kopi buat take away.

Sunyi dan sepi adalah dua kata yang menggambarkan Jatinangor saat ini. Keadaan yang biasanya terjadi ketika libur semester, kini berlangsung sejak pandemi covid terhitung dari Maret 2020 sampai hari ini. Jatinangor seperti ditinggalkan oleh setengah populasinya. Semua kampus diliburkan termasuk Unpad sehingga banyak mahasiswa meninggalkan Jatinangor. 

Jatinangor ibarat rumah singgah. Banyak orang datang silih berganti, membentuk sebuah kenangan, kemudian pergi dan tak pernah kembali. Kalau kata Ariel, "jiwa yang lama segera pergi, bersiaplah para pengganti~". Sayangnya kali ini ceritanya berbeda. Mereka pergi bukan karena 'selesai' dengan urusannya, tapi pandemi yang memaksa.

Hmmm ... memang begini aslinya Jatinangor; sunyi dan sepi. Apalah Jatinangor tanpa para mahasiswa. Hal ini berimbas pada toko/warung banyak yang memilih tutup permanen karena sepi pengunjung. Sedih? Tentu saja. 

Katanya 2021 akan dimulai kembali perkuliahan. Semoga Jatinangorku selalu baik-baik saja. 


*postingan ditulis 7 November, tapi baru selesai malam ini. Hehe.


 


Comments

Popular Posts