Langit Indah di 'Sure Why Not Here'

Pengen nulis ini dari pas hari itu juga, tapi apadaya, banyak hal lain yang harus dikerjakan. Uh,asli greget abis dengan hari Sabtu, 10 September 2016.

Seminggu sebelumnya, Winda mengirimkan foto cafe baru yang belum pernah kami kunjungi. Nama cafenya 'Sure Why Not Here'. Tempatnya gemes banget, sebuah halaman belakang rumah yang disulap jadi tempat party. Dilengkapi dengan bunting flag, meja dari bekas pintu, dan kursi dari tong bekas. Tempatnya di daerah Cipaganti, belok di samping pom. Ah, aku harus kesana! Aku sampaikan pikiran itu ke Winda dan dia mengiyakan. Aku bercanda dengan ingin merayakan ultah disana, dan Winda menanggapinya dengan bercanda juga. Beberapa hari setelah itu, Winda mengajakku hari Sabtu ke toko baju yang pernah kita bicarakan. Pulangnya mampir ke cafe yang baru itu. Oke, aku bilang.

Hari Sabtu, 10 September 2016 adalah ulang tahunku. Seperti biasa, pagi-pagi pergi ke pasar bareng Ario. Pulangnya aku tidur di kursi. Pas bangun dan hendak dzuhur di kamar atas, ada kue ultah lengkap dengan setangkai bunga mawar. Aku nangis, semua orang sudah pasti akan menduga hal itu. Hehehe. Langsung turun bawa bunga dan meluk suamiku. "Selamat ulang tahun", katanya. Aku gak mau jawab apa-apa dan masih meluk sambil nangis. Dari kemaren Ario lagi bete banget karena tipi rusak dan entah kenapa aku sampe berpikir bahwa Ario lupa dengan ulang tahunku.

Sorenya aku pergi dengan Winda ke tempat yang kami tuju. Aku pikir Winda mau membelikan baju untukku, tapi katanya nanti jangan sekarang. Terus aku ngajak ke mietul dan kata Winda kita ke cafe itu aja. Aku agak males sebetulnya pergi ke tempat hits saat weekend, tapi udah bawa kamera sayang rasanya kalau gak dipake. Hehehe. Yaudah akhirnya menuju Cipaganti. Nyampe-lah ke Cafe Sure Why Not Here tepat saat azan Magrib. Nyasar dulu dikit.:p

Kami menuju halaman belakang, pengunjungnya gak terlalu ramai. Tanpa tengok sana tengok sini, aku langsung menuju tempat kosong yang paling belakang. Begitu duduk dan nengok kiri, langsung kaget dan lari ke arah orang-orang crazy itu dan melukin satu-satu. Hahaha. Ada Novi, Ripa, Iia, dan Nova. Duduk dalam satu meja berukuran paling besar, lengkap dengan balon-balon gas di masing-masing kursi. Gak ada rasa curiga apapun. Winda dan mereka telah berkonspirasi. Kalian jahhhaaat!

Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka selalu ngasih kejutan yang gak pernah aku bayangkan. Aku gak pernah ngeh dengan hal itu. Sejak nikah, kita belum pernah satu meja untuk sekadar ngobrol dan makan bareng lagi. Aku pikir, mereka lupa dan udah sibuk masing-masing. Ario seharusnya datang juga, tetapi ada halangan.

Makanan:
Kami memesan cukup banyak menu. Sate campur otak-otak (12.000), sate campur sosis (10.000), hot chocolate (19.000), lychee tea (23.000), nasi goreng lalamping (30.000), nasi goreng rempah (30.000), rice bowl (30.000), tahu brintik (20.000), hot latte (19.000), mineral water (8.000).
Hmmmm ... sangat bervarian sih, tapi semua makanan yang kami pesan kurang terasa garam. Apa ini siasat karena melihat badan kita yang gendut-gendut? Diet garam gituh. Hahaha. Ditambah porsinya gak seimbang antara nasi dan lauk. Kebanyakan nasi, jadinya banyak makanan kita yang masih sisa. Huhu, sayang banget kan. FYI, nasi gorengnya dilengkapi dengan telur setengah mateng. Jadi kalau yang gak suka telur setengah mateng, mungkin saat order bisa bilang ke waiters-nya dan ganti dengan yang matang.

Lagu Payung Teduh menjadi soundtrack pertemuan kita malam itu. Langit hitam, tak ada hujan, dan semilir angin seolah-olah mendukung diri masing-masing untuk terus bercerita. Satu bercerita, yang lain mendengarkan. Bergilir hingga waktu memisahkan. Yang lebih menariknya, selalu ada perjuangan di balik momen. Aku suka saat Winda menceritakan rencananya. Setelah puas makan, foto-foto, dan ngobrol, kita siap-siap untuk pulang. Rasanya masih pengen bareng-bareng mereka.

Terima kasih untuk pengalaman mengharukan ini. Enam tahun yang lalu bisa bertemu setiap hari, sekarang hanya bisa di momen-momen tertentu. Semoga kita segera dipertemukan lagi di momen yang lebih indah.


Sure Why Not Here

Jl. Lamping No. 18 - Bandung

Comments

Popular Posts