Passion

Di Instagram, banyak sekali yang melabeli diri sebagai konten kreator. Apa sih konten kreator itu? Barusan banget aku googling, ternyata nulis blog kayak aku gini bisa dibilang sebagai konten kreator juga. Hehehe. Wah, aku jadi makin semangat buat terus aktif  biar bisa kayak Ayla Dimitri dan Acha Sinaga. Hehehe. Tapi tetep menjadi diri sendiri loh ya. Selain Jovi Adhiguna, aku juga ngefans sama merekaaaaaa. Hehehe.

"Aku ingin bekerja sesuai dengan passion-ku."
"Passion-ku ada di bidang seni dan bla bla bla."
Kamu pasti sering banget denger atau baca kalimat di atas ini, kan?

Ngomongin soal passion, menurut Devi Raisa, ada 2 hal yang sering dilupakan padahal memegang peranan kunci dalam menentukan passion akan berhasil terwujud atau tidak; (1) Passion diiringi dengan hal yang tidak menyenangkan. (2) Kreatif.

1. Passion diiringi dengan hal yang tidak menyenangkan
Ini bener banget. Aku pernah ngebayangin kayaknya kalau aku bekerja sesuai passion, pasti bakalan seneng terus ya, sehingga pas ketemu bagian yang gak menyenangkan malah bikin aku menjalani passion itu setengah setengah. Misalnya aku menjalani passion-ku di bidang usaha sepatu, saat itu aku hanya mikir; terima order - nunggu transferan masuk - kirim - selesai. Ternyata nggak chuyy. Di dalamnya meliputi; panas-panasan nyari bahan, menanggung kerugian customer yang gak tanggung jawab dengan orderannya, belum lagi dapat komplenan, dan banyak banget hal lainnya yang gak aku suka. Tapiiiiii, darisanalah aku belajar banyak hal dan membuat passion-ku lebih matang. Yah, kadang ada bosannya juga. Padahal justru passion itu diasah dengan seberapa besar kita konsisten menjalani itu.

2. Kreatif
Kita memang harus puter otak agar passion kita semakin menonjol. Gimana sih caranya? Jujur, aku juga masih harus belajar dalam hal ini. Aku suka kehabisan ide dan cepet down, apalagi kalau penjualan sedang agak menurun. Hal yang biasanya aku lakukan kalau udah begitu adalah ngelakuin hal yang aku suka kayak foto-foto atau tidur lebih banyak. Hahaha.

Nah, kadang yang jadi permasalahannya adalah 'sebenarnya passion-ku ini apa ya?' 
Saranku, luangkan waktu untuk mengevaluasi diri dan kecintaan kita terhadap sesuatu. Banyak banget pertimbangan yang harus dipikirkan kalau memilih untuk mengikuti passion. Mulai dari finansial, jenjang karir, dll. Gak ada salahnya untuk mencoba.


Pada akhirnya, hasil yang kita nantikan dari menemukan passion adalah hati yang puas. Berangkat dari niat, keinginan, dan usaha yang tekun. Semangattttttt guys!

Comments

Post a Comment

Popular Posts